top of page
Search
C. Raisha

Mumpung Masih Bulan Februari, Yuk Mereview Resolusi Tahun Baru Anda




Sudah menjadi semacam tradisi bahwa setiap diujung dan awal tahun baru, kita membuat resolusi. Resolusi bisa diartikan sebagai daftar hal yang hendak kita capai pada satu waktu tertentu. Dalam dunia profesional, resolusi dapat diartikan juga sebagai “goal setting”.


Hal apapun kita bisa masukkan ke daftar resolusi tersebut, seperti; pergi ke satu kota atau negara baru yang belum dikunjungi, belajar satu bahasa asing baru, mengambil sertifikasi profesi, membuat bisnis UMKM, mengusulkan sebuah proyek baru dikantor, dan lain sebagainya.

Resolusi penting untuk kita miliki karena ia memberikan rasa antusias akan sesuatu hal yang sedang kita kejar. Kita tidak akan merasa “tersiksa” saat berhemat berbulan-bulan ketika membayangkan menghabiskan cuti tahunan di Switzerland. Sebaliknya, dengan sukacita anda akan menghapus aplikasi belanja online atau menolak tawaran nongkrong di kafe untuk mencapai tujuan tersebut.


Namun jika diingat-ingat lagi resolusi tahun yang pernah anda buat ditahun-tahun sebelumnya, apakah anda pernah mengevaluasi mana resolusi yang berhasil dijalankan dan mana yang hanya menjadi angan?


Jika lebih banyak angan, apakah anda pernah bertanya “mengapa resolusi saya tidak tercapai?” Kemungkinan alasannya bukan karena halangan yang sifatnya besar, tapi bisa jadi hanya karena kita tidak menuliskannya. Mengapa penting untuk menuliskan goal atau resolusi?


Menulis membantu kita mengingat lebih baik.

Anda pernah mengalami ini ketika kuliah, bahwa pelajaran yang diberikan dosen lebih banyak terserap saat anda menuliskannya dalam catatan. Andapun lebih mudah untuk mempelajarinya kembali saat pelajaran itu dicatat. Sama halnya dengan belajar, menulis goal juga membuat kita mengingatnya.


Alasan berikutnya adalah, saat dituangkan dalam bentuk tulisan, kita dipaksa untuk memperjelas goal apa yang hendak kita capai.

Jika awalnya hanya ditulis “2021 saya mau mendapat satu sertifikasi profesi”

Maka tulisan itu akan membuat kita bertanya lebih lanjut seperti; sertifikasi profesi yang hendak saya ambil, kenapa saya perlu sertifikasi itu, berapa biayanya, siapa provider sertifikasinya, kapan pelatihannya, bagaimana cara saya membagi waktu, dan lain sebagainya.


S. M. A. R. T GOAL


Rumus S.M.A.R.T adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk memperjelas apa yang hendak kita capai:

Specific (Spesifik) : Goal yang anda tetapkan haruslah spesifik.

Tahun 2021 saya hendak mendapatkan sertifikasi teknik wawancara berbasis kompetensi dan menggunakan teknik itu untuk menyaring kandidat tim saya.


Measurable (Terukur): Artinya ada angka target yang perlu dijadikan tolok ukur keberhasilan anda.

Contoh: Saya menargetkan untuk mewawancarai 60 kandidat dari rentang April – Juni 2021


Achievable (dapat diraih): Goal yang anda tetapkan baiknya cukup menantang untuk diraih. Artinya, anda perlu melakukan usaha yang menantang diri untuk keluar dari zona nyaman, namun juga tidak terlalu mudah untuk dicapai. Goal yang terlalu mudah juga tidak membuat kita semangat.

Misalnya jika anda menerapkan target untuk mewawancarai kandidat sebanyak 5 orang perhari namun tugas keluar kota anda sangat padat, target ini akan sulit untuk dicapai.

Diskusikan goal anda dengan atasan ataupun teman agar mereka dapat memberikan masukan mengenai hal ini.


Relevant, artinya goal tersebut harus ada relevansi atau kesinambungan dengan kehidupan anda berikutnya, entah itu berhubungan dengan keluarga, sasaran kerja anda dikantor, maupun pengembangan diri pribadi anda sendiri.


Time bound, yaitu adanya waktu tenggat dalam mencapai goal tersebut sehingga anda memiliki dorongan untuk melakukannya sekarang . Buatlah schedule tahapan apa yang harus anda lewati sampai goal itu tercapai sehingga anda bisa melakukan evaluasi berkala untuk melihat sampai dimana goal ini sudah terlaksana.



Selamat mengulas kembali goal anda !




32 views0 comments

Commentaires


bottom of page